Bandung, Jawa Barat – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung menegaskan bahwa Stasiun Bandung memiliki peran strategis sebagai jantung perekonomian Jawa Barat sekaligus pusat integrasi antar moda transportasi. Dengan aktivitas pergerakan penumpang yang tinggi, konektivitas lintas-daerah, serta dukungan infrastruktur yang terus ditingkatkan, Stasiun Bandung menjadi simpul penting dalam mendukung mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi regional.
Manager Humasda KAI Daop 2 Bandung, Kuswardojo menyampaikan bahwa Stasiun Bandung bukan hanya pusat keberangkatan dan kedatangan perjalanan kereta api jarak jauh maupun lokal, tetapi juga berfungsi sebagai penggerak ekonomi masyarakat.
“Stasiun Bandung adalah gateway utama Jawa Barat. Pergerakan orang dan barang yang melalui stasiun ini mendorong pertumbuhan sektor perdagangan, pariwisata, jasa, dan UMKM di Kota Bandung dan wilayah sekitarnya,” ungkapnya.
Hingga periode Januari s.d. November 2025, Stasiun Bandung mencatat jumlah pelanggan yang sangat signifikan, yaitu:
– 2.256.556 pelanggan berangkat menggunakan KA Lokal
– 1.412.395 pelanggan berangkat menggunakan KA Jarak Jauh (KAJJ)
Total lebih dari 3,6 juta pelanggan memanfaatkan keberangkatan dari Stasiun Bandung, menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap layanan kereta api sebagai moda transportasi utama di Jawa Barat.
Daop 2 Bandung mencatat bahwa aktivitas perjalanan kereta api dari dan menuju Stasiun Bandung terus menunjukkan tren positif, terutama pada momen libur akhir pekan, libur nasional, serta musim angkutan tertentu seperti Lebaran dan Nataru.
Sebagai stasiun terbesar dan tersibuk di Jawa Barat, Stasiun Bandung telah terhubung dengan berbagai moda transportasi pendukung, di antaranya:
– Taksi reguler dan taksi daring;
– Angkutan kota dan bus Damri;
– Shuttle travel berbagai rute;
– Transportasi ramah lingkungan seperti sepeda;
– Akses terhubung ke pusat kota.
Integrasi ini memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk melanjutkan perjalanan dengan berbagai pilihan moda, sehingga meningkatkan efisiensi mobilitas masyarakat serta memperkuat fungsi Stasiun Bandung sebagai pusat pergerakan transportasi di Jawa Barat.
Pergerakan pelanggan harian di Stasiun Bandung mendorong tumbuhnya berbagai sektor ekonomi di sekitar kawasan stasiun, seperti:
– Pertumbuhan hotel dan penginapan;
– Peningkatan aktivitas pusat kuliner dan usaha mikro;
– Adanya transportasi lanjutan;
– Peningkatan sektor pariwisata Kota Bandung.
“Kami berkomitmen menghadirkan layanan terbaik, modern, dan terintegrasi bagi seluruh masyarakat. Stasiun Bandung akan terus dikembangkan menjadi simpul transportasi yang nyaman, aman, dan mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Barat,” tambah Kuswardojo.
KAI Daop 2 Bandung mengajak masyarakat untuk memanfaatkan layanan kereta api sebagai moda transportasi yang aman, nyaman, dan ramah lingkungan. Penggunaan transportasi massal secara optimal akan membantu mengurangi kemacetan kota serta menciptakan mobilitas yang lebih efisien.
Artikel ini juga tayang di vritimes