Setelah Banjir Aceh–Sumut–Sumbar, Balancia Tantang Korporasi Lain: Berani Tanam Pohon atau Cuma Bikin Drama?

2 minutes reading
Wednesday, 10 Dec 2025 05:35 0 Admin

Yogyakarta, 9 Desember 2025 — Banjir besar yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat beberapa minggu lalu kembali menunjukkan rapuhnya ekosistem alam Indonesia. Saat banyak perusahaan dan pejabat publik sibuk membuat unggahan “turut prihatin”, Balancia Ship Agency akan turun langsung menanam 2.000 mangrove di Pantai Pesisir Selatan DI Yogyakarta, melalui program Balancia Care pada tanggal 30 Desember 2025.

Aksi ini dilakukan bukan sebagai seremoni, tetapi sebagai kritik keras terhadap minimnya komitmen nyata dalam menjaga lingkungan.

“Bencana kemarin bukan hanya soal hujan ekstrem. Pesisir kita rusak, pohon ditebang, mangrove hilang. Pertanyaannya sederhana: Berapa banyak perusahaan yang berani menanam pohon, bukan cuma bikin drama di media sosial?.” — Muhammad Candra Rambe, CEO Balancia Ship Agency.

Langkah Nyata Setelah Bencana

Melalui kolaborasi dengan Pemuda Peduli Yogyakarta, Balancia akan menanam 2.000 bibit mangrove di Pesisir Pantai Selatan DI Yogyakarta sebagai bentuk aksi langsung memperkuat garis pantai dan memulihkan habitat pesisir.

Balancia menegaskan, upaya ini sekaligus tantangan terbuka untuk korporasi lain terutama yang beroperasi di sektor maritim, energi, dan industri pesisir.

“Kalau semua hanya menunggu bencana berikutnya, siapa yang mulai? Balancia memilih bergerak sekarang” tegas Candra.

Kenapa Mangrove?

Mangrove adalah benteng alami yang terbukti:

• Menahan abrasi,

• Meredam gelombang besar,

• Menurunkan risiko banjir,

• Menjadi rumah bagi ratusan spesies laut,

• Sekaligus penyerap emisi karbon terbaik di ekosistem pesisir.

Kerusakan mangrove di berbagai wilayah Indonesia menjadi pemicu meningkatnya dampak bencana.

Tantangan Terbuka untuk Perusahaan Lain

Balancia mendorong perusahaan-perusahaan lain agar tidak menunggu momentum bencana untuk sekadar membuat pernyataan belasungkawa. Yang dibutuhkan Indonesia adalah aksi berkelanjutan.

“Kami bukan perusahaan terbesar, tapi kami ingin menunjukkan bahwa langkah kecil bisa memulai gelombang besar. Kalau setiap perusahaan tanam 2.000 pohon per tahun, pesisir Indonesia jauh lebih siap menghadapi bencana.” jelas Candra.

Artikel ini juga tayang di vritimes

Featured

LAINNYA