Jakarta, 22 Oktober 2025 — CEO India News Desk dan Asian Economic Review, Sachin Gopalan, menjadi pembicara utama dalam kuliah tamu bertajuk “Peran Media dalam Hubungan Diplomasi Budaya Indonesia dan India” yang diselenggarakan oleh Departemen Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, Jumat (17/10) lalu.
Acara tersebut mempertemukan para dosen, mahasiswa, dan praktisi media untuk membahas bagaimana jurnalisme, digital storytelling, dan kolaborasi kreatif dapat mempererat hubungan antar masyarakat kedua negara.
Kegiatan yang berlangsung secara daring ini dihadiri oleh jajaran dosen FIB UNAIR, termasuk Dr. Dewi Meirachawati, S.S., M.Hum., selaku Wakil Dekan III; Dr. Joni Alvian Kusairi, S.S., M.H., selaku Kepala Departemen Ilmu Sejarah; serta Edi Budi Santoso, S.S., M.A., dosen sekaligus moderator kuliah tamu. Acara juga diikuti mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia, seperti Universitas Sanata Dharma dan UPN Yogyakarta.
Dalam sambutannya, Dr. Dewi Meirachawati, Wakil Dekan Fakultas Ilmu Budaya UNAIR, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi dengan India News Desk. Ia menilai kegiatan ini penting untuk memperkuat pemahaman lintas budaya antara dua negara yang memiliki kedekatan historis.
“Indonesia dan India memiliki kekayaan budaya dan nilai yang sama. Media berperan penting menjaga dan memperkuat hubungan itu di era modern,” ujarnya.
Dalam paparannya, Sachin menjelaskan bahwa diplomasi tidak hanya menjadi domain pemerintah atau diplomat, tetapi juga dapat dilakukan oleh masyarakat melalui media dan pendidikan.
“Diplomasi bukan hanya soal pertemuan resmi, tetapi bagaimana masyarakat berkomunikasi melalui budaya, pengetahuan, dan media,” katanya.
Sachin menilai baik India maupun Indonesia memiliki kekuatan soft power besar, mulai dari yoga, Ayurveda, dan sinema India hingga batik, gamelan, dan wayang dari Indonesia, yang dapat diperkuat melalui kolaborasi media dan pertukaran cerita budaya.
Sachin mengajak generasi muda untuk berperan aktif dalam diplomasi digital melalui media sosial, podcast, dan jurnalisme lintas negara.
“Diplomasi digital membuka peluang besar bagi kita untuk memperkuat pemahaman lintas budaya,” ujarnya. “Teknologi seperti kecerdasan buatan dan realitas virtual dapat membantu melestarikan dan menampilkan warisan budaya kepada dunia.”
Ia juga menyoroti peluang kerjasama baru antara India dan Indonesia di bidang pariwisata, industri kreatif, dan wellness. Menurutnya, kesamaan filosofi antara Ayurveda dari India dan Jamu dari Indonesia dapat menjadi dasar inisiatif bersama di bidang kesehatan dan gaya hidup.
Menanggapi tantangan era digital, Sachin menekankan pentingnya menjaga kredibilitas dan tanggung jawab media di tengah maraknya disinformasi.
“Cerita yang autentik membangun kepercayaan. Tugas jurnalis masa kini bukan hanya melaporkan fakta, tetapi juga menghubungkan budaya,” tegasnya.
Sachin juga memperkenalkan program unggulan India News Desk bernama Voices of Tomorrow, yang mempertemukan jurnalis senior dari India dan Indonesia untuk membimbing jurnalis muda dalam praktik peliputan lintas budaya yang akurat dan berimbang.
Kuliah tamu yang berlangsung selama 90 menit ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif dan ajakan untuk memperkuat kolaborasi media dan akademik antara India dan Indonesia.
“Budaya bukan sekadar warisan masa lalu, tetapi cahaya yang menuntun langkah kita menuju masa depan bersama,” tutup Sachin.
Melalui kegiatan seperti ini, India News Desk menegaskan komitmennya untuk memperkuat hubungan India–Asia Tenggara, mendorong kolaborasi dalam bidang media, pendidikan, dan industri kreatif, serta memperkuat semangat persahabatan dan saling pengertian antara India dan Indonesia.
Artikel ini juga tayang di vritimes