BINUS UNIVERSITY Jadi Perguruan Tinggi Swasta Nomor 1 di Indonesia Yang Berkontribusi Dalam Riset Lintas Disiplin Versi THE Interdisciplinary Science Rankings 2026

4 minutes reading
Friday, 21 Nov 2025 22:00 0 Admin

Jakarta, 20 November 2025 — BINUS University kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat global. Dalam pemeringkatan THE Interdisciplinary Science Rankings (ISR) 2026, BINUS University berhasil naik signifikan ke peringkat 251–300, dari posisi sebelumnya di 501–600. Kenaikan ini juga menempatkan BINUS University sebagai universitas swasta peringkat pertama di Indonesia.Kabar baik ini menegaskan konsistensi BINUS dalam memperkuat riset lintas disiplin yang semakin diakui oleh komunitas ilmiah internasional.

Peningkatan peringkat ini dirilis menjelang publikasi resmi ISR 2026 oleh Times Higher Education (THE) pada 20 November 2025. ISR merupakan pemeringkatan global pertama yang secara khusus dirancang untuk mengukur kontribusi universitas terhadap penelitian interdisipliner, yakni riset yang menggabungkan berbagai disiplin sains, atau kolaborasi antara disiplin sains dengan bidang-bidang non-STEM seperti sosial, ekonomi, psikologi, hukum, pendidikan, serta kesehatan. Dalam era ketika tantangan dunia semakin kompleks, penelitian lintas disiplin menjadi pendekatan strategis dalam menghasilkan solusi yang lebih komprehensif dan berdampak luas.

Metodologi ISR menilai universitas secara menyeluruh melalui tiga pilar utama riset, yaitu input, proses, dan output. Ketiga pilar ini mencakup kemampuan universitas dalam menghadirkan pendanaan riset yang kuat, menyediakan fasilitas dan dukungan kelembagaan yang memungkinkan kolaborasi lintas disiplin, serta menghasilkan publikasi ilmiah bermutu tinggi yang memiliki pengaruh lintas bidang. Penilaian juga didukung oleh analisis bibliometrik skala besar serta survei global peneliti aktif untuk memetakan reputasi universitas dalam mendorong keberhasilan tim riset interdisipliner.

Kenaikan BINUS University ke band 251–300 menunjukkan bahwa institusi ini berhasil mengakselerasi kualitas dan kuantitas penelitian lintas bidang secara signifikan. 

Peningkatan peringkat ini ditopang oleh dua komponen yang mengalami kenaikan paling menonjol, yaitu Process dan Outputs. Skor Process naik signifikan dari 33.3 menjadi 66.7, setelah melakukan perbaikan menyeluruh dalam penyusunan data, melengkapi kekurangan tahun sebelumnya, serta memastikan seluruh input ditata dengan lebih solid dan akurat. Sementara itu, komponen Outputs juga meningkat lebih dari dua kali lipat dari 16.8 menjadi 36.1 berkat penguatan kinerja riset yang diukur melalui bibliometrics SCOPUS dan survey internal dosen BINUS. Tahun ini, proses pengumpulan data dipersiapkan dengan lebih matang melalui rangkaian briefing terstruktur kepada para dosen, sehingga kualitas dan konsistensi data dapat terjamin. Hal ini tercermin dalam overall score BINUS yang melonjak dari 25.4-29.9 menjadi 45.3-47.5, sebuah peningkatan besar dalam waktu satu tahun penilaian.

Publikasi interdisipliner yang dihasilkan selama beberapa tahun terakhir tidak hanya meningkat jumlahnya, tetapi juga menunjukkan pengaruh akademik yang makin kuat melalui sitasi lintas disiplin di pangkalan data global. Selain itu, pengakuan peneliti internasional terhadap dukungan BINUS bagi kolaborasi riset turut menjadi faktor penting dalam peningkatan peringkat ini.

Capaian ini merupakan buah dari strategi riset jangka panjang yang mengedepankan integrasi keilmuan. BINUS terus mendorong terciptanya ekosistem riset yang kolaboratif melalui pusat riset tematik, laboratorium multidisiplin, penguatan fasilitas, dan kebijakan institusional yang mendukung pertumbuhan riset lintas bidang. Pendekatan ini memastikan bahwa para peneliti dapat berkolaborasi secara efektif untuk menjawab isu-isu global, mulai dari transformasi digital dan teknologi kesehatan, hingga keberlanjutan, ekonomi kreatif, dan pembangunan sosial.

Keberhasilan ini juga menjadi sinyal positif bagi Indonesia. Di tengah persaingan global, pengakuan internasional terhadap BINUS University dalam bidang penelitian interdisipliner menunjukkan bahwa institusi pendidikan tinggi di tanah air mampu menghasilkan kontribusi ilmiah kelas dunia. Hal ini membuka peluang kolaborasi global yang lebih luas serta menguatkan peran Indonesia dalam jaringan riset internasional.

Sebagai pemeringkatan yang sangat selektif, ISR menetapkan sejumlah kriteria ketat sebelum sebuah universitas dapat dinilai. Universitas harus memiliki publikasi riset interdisipliner yang memadai, sumber daya akademik yang relevan, serta bukti nyata praktik dan ekosistem pendukung riset lintas disiplin. Tahun ini, ISR menganalisis lebih dari 18 juta publikasi dan 174 juta sitasi, menjadikannya salah satu penilaian paling komprehensif di dunia untuk mengukur kinerja riset interdisipliner.

Rektor BINUS University, Dr. Nelly, S.Kom., M.M. menyampaikan “Kenaikan peringkat ini bukan hanya pencapaian institusi, tetapi juga hasil dari kerja keras Binusian yang berkolaborasi tanpa batas disiplin. Dunia hari ini membutuhkan pemikiran yang terintegrasi, dan BINUS berkomitmen untuk terus mengembangkan penelitian yang bukan hanya berkualitas tinggi, tetapi juga berdampak nyata bagi masyarakat dan kemajuan bangsa. Pencapaian ini akan menjadi pijakan penting bagi kami untuk memperluas kontribusi Indonesia dalam lanskap riset global.”

BINUS University berkomitmen untuk terus memperkuat kontribusi melalui penelitian kolaboratif yang relevan, inovatif, dan berorientasi pada solusi. Dengan pencapaian ini, BINUS menegaskan kembali misinya dalam membina dan memberdayakan masyarakat untuk membangun bangsa melalui pendidikan serta riset yang berdaya saing global.

Artikel ini juga tayang di vritimes

Featured

LAINNYA