Aglomerasi Kereta di Wilayah Daop 2 Bandung Dukung Mobilitas Harian Masyarakat Jawa Barat

3 minutes reading
Tuesday, 9 Dec 2025 07:30 2 Admin

Bandung, Jawa Barat — PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung terus memperkuat layanan transportasi masal melalui pengoperasian Kereta Api Aglomerasi yang melayani mobilitas harian masyarakat di wilayah Jawa Barat. Layanan ini menjadi moda transportasi yang terjangkau, aman, cepat, dan ramah lingkungan, sekaligus berkontribusi besar terhadap mobilitas masyarakat di Bandung Raya dan sekitarnya.

Manager Humasda KAI Daop 2 Bandung, Kuswardojo mengatakan bahwa layanan KA Aglomerasi merupakan komitmen KAI dalam menyediakan transportasi publik yang mampu menjawab kebutuhan mobilitas harian masyarakat.

“Kereta aglomerasi menjadi tulang punggung transportasi antar kota di wilayah Jawa Barat. Dengan tarif terjangkau dan jadwal yang rutin, layanan ini sangat membantu masyarakat dalam kegiatan ekonomi, pendidikan, maupun aktivitas harian lainnya,” ujarnya.

Sepanjang Januari hingga November 2025, tercatat total 17.445.746 penumpang berangkat dari seluruh stasiun di wilayah Daop 2 Bandung. Jumlah tersebut terdiri dari:

– 12.932.069 penumpang KA Lokal (dikelola oleh KAI Commuter)

– 4.513.677 penumpang KA Jarak Jauh

“Angka ini menunjukkan bahwa layanan kereta api menjadi pilihan utama masyarakat untuk mobilitas harian. Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan pelanggan dan berkomitmen meningkatkan layanan ke depan,” ujar

Berbagai layanan KA di wilayah Daop 2 berfungsi sebagai moda aglomerasi, mendukung pergerakan masyarakat antar wilayah di Jawa Barat. Layanan tersebut adalah:

1. KA Commuter Line Bandung Raya

Menghubungkan kawasan Padalarang – Cimahi – Bandung – Cicalengka, menjadi moda utama pekerja dan pelajar di wilayah metropolitan Bandung Raya.

2. KA Commuter Line Garut

Melayani Garut – Cibatu – Bandung – Purwakarta, menjadi alternatif transportasi yang efisien bagi masyarakat Garut menuju Bandung hingga ke Purwakarta dan sebaliknya.

3. KA Commuter Line Walahar

Beroperasi pada relasi Purwakarta – Cikarang, layanan ini mendukung mobilitas masyarakat lintas kabupaten dari Purwakarta menuju kawasan Bekasi dan sebaliknya, sekaligus terhubung dengan layanan KRL Jabodetabek.

4. KA Lokal Siliwangi

Menghubungkan Cipatat – Sukabumi, layanan ini menjadi moda aglomerasi yang mendukung aktivitas masyarakat di wilayah Sukabumi Raya hingga batas Bandung Barat.

Dengan lebih dari 12,9 juta pengguna layanan KA lokal pada periode Januari–November 2025, kereta api memiliki kontribusi nyata dalam:

1. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi;

2. Menurunkan tingkat kemacetan di koridor Bandung Raya dan Priangan;

3. Mengurangi emisi karbon dan polusi udara;

4. Meningkatkan efisiensi waktu perjalanan masyarakat.

“Moda berbasis rel adalah solusi transportasi perkotaan yang efektif dan berkelanjutan. KAI terus mendorong masyarakat memanfaatkan kereta api sebagai pilihan utama,” tambah Kuswardojo.

KAI mencatat bahwa layanan aglomerasi di wilayah Daop 2 Bandung berkontribusi signifikan terhadap pengurangan penggunaan kendaraan pribadi di jalan raya. Dengan kapasitas angkut yang besar dan jadwal yang teratur, layanan ini berperan penting menekan kepadatan lalu lintas di jalur utama Bandung Raya dan kawasan Priangan.

“KAI terus mengajak masyarakat untuk memanfaatkan transportasi publik berbasis rel sebagai moda yang lebih ramah lingkungan dan efisien. Setiap penumpang KA adalah kontribusi langsung dalam mengurangi emisi dan kemacetan,” jelas Kuswardojo.

Selain itu, KAI juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mendukung integrasi antarmoda, seperti angkutan perkotaan, bus, dan layanan transportasi publik lainnya.

KAI Daop 2 Bandung memastikan akan terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan aglomerasi sebagai bagian dari pengembangan transportasi massal berkelanjutan di Jawa Barat.

“Kami berkomitmen untuk menghadirkan layanan KA yang handal, tepat waktu, dan semakin mudah diakses. KAI siap mendukung mobilitas masyarakat dengan pelayanan terbaik,” tutup Kuswardojo.

Artikel ini juga tayang di vritimes

Featured

LAINNYA